Merawat Kacer Muda - Nama H Rico Deziarfiansyah sudah sangat terkenal di kalangan kicaumania.
Ada yang menyebutnya Ji Rico, ada pula yang menyapanya Om Rico. Dikala ini dia
dipercaya menjadi ketua BnR Wilayah Sumbagsel. Sebagai pemain, dia juga
menyimpan beberapa jagoan terutamanya di kelas kacer (Panglima Sumatera,
Pangeran Lampung), branjangan (Ribet), dan lain-lain.
Belum lama ini, Om Rico menulis sebuah kiat menarik mengenai cara melatih
kacer muda prospek, termasuk bagaimana membiasakan setelan harian,
bagaimana melatihnya menjadi fighter sekalian mencari setelan lomba, bagaimana
menstabilkan burung lewat pengembunan, hingga bagaimana mengatasi kacer yang
menyukai turun ke dasar kandang.
Tips Merawat Kacer Muda Supaya Menjadi
Burung Yang Berkualitas
Artikel itu ditulis dalam akun facebook beliau, sangat baik dan detail. Om
Kicau lalu mencoba mengontak beliau, minta izin supaya tulisan hal yang
demikian dapat ditulisulang (rewriting) dan ditayangkan di omkicau.com.
Ternyata beliau berkenan, pun merasa berbahagia dapat berbagi ilmu.
MEMAHAMI KARAKTER BURUNG KACER
Kacer termasuk salah satu ragam burung lokal yang punya karakter fighter
atau tarung, sehingga acap kali diperlombakan suaranya. Apabila bertemu burung
sejenis, entah melihat seketika maupun sekedar mendengar suaranya saja, maka
kacer secara naluriah akan seketika bersuara untuk mengimbanginya. Ini ciri
khas burung fighter, sebagaimana murai batu, ciblek, cendet, tledekan, dan
lain-lain.
Nah, tiap-tiap individu kacer tentu mempunyai keunikan masing-masing. Jadi
jangan pernah minder seandainya kacer Anda di rumah kok mempunyai perangai
berbeda dari kacer milik orang lain. Ada kacer yang mempunyai dasar suara
keras, lagu, dan nafas yang panjang. Ada kacer yang gampang meniru lagu burung
lain yang acap kali didengarnya. Ada kacer yang suaranya jernih, melainkan ada
pula yang cenderung serak.
Ada kacer yang gampang nampil. Namun ada juga kacer yang kadang
berkeinginan nampil, kadang tak. Ada kacer yang punya gaya menarik, semisal
berdansa-nari. Namun ada pula kacer yang konsisten anteng pada satu spot di
tangkringan.
Ada pula kacer yang cenderung badung, semisal gampang atau acap kali
lompat-lombat, pun turun ke bawah. Sebaliknya ada juga kacer yang anteng atau
nagen di atas tangkringan. Itulah aneka ragam perilaku dan karakter kacer yang
umum kita jumpai selama ini.
Mana sih yang tepat? Tentu saja kacer yang gampang nampil, baik pada saat
pagi, siang, petang, pun setelah hari gelap (dibantu lampu penerangan). Dikala
ini, kadang kala lomba usai hingga malam. Bagi pelomba, tentu penting mempunyai
burung yang siap beradu kapan saja, di mana saja, serta dalam kondisi apapun:
baik hari cerah atau hujan, baik di daerah panas maupun adem.
Sebagian pelomba dan pemilik kacer mungkin punya burung yang sudah jadi. Ada
yang memilikinya sebab membeli burung yang sudah berprestasi di lapangan.
Setelan pun umumnya sudah jadi, tinggal meneruskan saja.
Namun, kadang kala, setelan dari pemilik lama tak dapat dipakai secara apa
adanya. Perlu modifikasi juga, supaya burung konsisten berkeinginan nampil.
Atau seandainya dianggap belum maksimal, dapat tampil lebih maksimal lagi di
tangan pemilik baru.
Itu sebabnya, kacermania perlu mengenal dan memahami karakter burung yang
dimiliki. Lewat pemahaman karakter inilah, nantinya kita dapat tahu bagaimana
cara memperlakukan kacer hal yang demikian, sehingga burung dapat menuruti
kemauaan kita. Kapan dia harus beradu habis-habisan, kapan dia perlu rehat
untuk menyimpan kekuatan.
MEMBIASAKAN SETELAN HARIAN
Sambil mempelajari karakternya, kita dapat memberi perawatan
kacer muda prospek. Tahap permulaan ialah membiasakan setelan harian. Nanti seandainya sudah
beradaptasi, apalagi sudah berprestasi, kita dapat menerapkan pola perawatan
lainnya.
Berikut ini rangkuman perawatan kacer yang masih muda hingga nanti dapat
berprestasi di lapangan atau kancah latber, latpres, dan lomba:
1. Biasakan dengan asupan EF standar
Burung kacer muda perlu dilatih dan dibiasakan dengan asupan extra fooding
(EF) standar, semisal jangkrik, dengan porsi 5 ekor pada pagi hari dan 5 ekor
lagi pada petang hari.
Perlu diketahui, EF standar hal yang demikian juga dapat dipakai pada
burung kacer yang awalnya sudah jadi melainkan kemudian rusak lagi alias
ngedrop. Burung seperti ini perlu dilatih lagi dari permulaan sehingga lebih
memudahkan kita dalam penanganan berikutnya.
2. Latihan mandi
Kacer juga perlu dilatih mandi. Tiap-tiap hari kacer dibiasakan atau
dilatih mandi, dengan memasukkan ke karamba. Apabila sudah terlatih, maka
seperti itu melihat karamba dan pintu dibuka, kacer seketika pindah dari
kandang hariannya ke karamba. Setelah rampung mandi, saat pintu keramba dan
pintu kandang harian sama-sama dibuka, kacer pun akan gampang kembali ke
kandang hariannya.
Latihan mandi seperti ini berlaku untuk burung muda maupun kacer yang
sesungguhnya sudah jadi melainkan belum terbiasa mandi sendiri di karamba.
Tradisi mandi sendiri di dalam karamba akan memudahkan perawatan. Selain itu,
burung dapat mengukur sendiri apakah dia sudah cukup puas mandi atau belum.
Apabila ini berbeda dari cara mandi dengan cara disemprot. Kita hanya dapat
memperkirakan apakah burung puas mandi atau belum, dan sangkaan manusia tak
senantiasa cocok dengan apa yang dinikmati burung. Seringkali kita melihat
tubuh kacer sudah cukup berair, kendati sesungguhnya burung merasa belum cukup.
Sebaliknya, dapat pula kita merasa belum cukup menyemprot, sedangkan kacer
merasa itu sudah berlebihan.
3. Membiasakan kerodong
Latihan berikutnya ialah membiasakan kacer dalam kondisi dikerodong. Burung
yang masih muda belum terbiasa dikerodong. Apabila pun Anda membeli kacer yang
sudah berumur, melainkan dari burung rumahan, tentu belum terbiasa juga
dikerodong.
Umpamanya burung lomba sangat membutuhkan kerodong. Pun untuk menghindari
tatapan burung sejenis supaya tak tarung duluan sebelum lomba. Lewat saat
Anda membawa kacer dari rumah ke kancah lomba, pengaplikasian kerodong mutlak
dibutuhkan supaya burung tak stres.
Lewat latihan dikerodong ini, burung akan memahami bahwa saat dikerodong
berarti dia disuruh rehat. Dalam kondisi gelap, burung akan menikmati bahwa
hari sudah gelap / malam dan saatnya beristirahat (sedangkan sesungguhnya hari
masih terang).
Tingkat ketebalan kerodong bisa disesuaikan dengan metode mengutak-atik.
Ada burung suka kerodong tipis, ada yang minta tebal, malahan banyak kacer
ataupun variasi burung lain yang kerodongnya semestinya dobel.
4. Pertanda-petunjuk kacer dalam situasi fit
Perawatan harian secara ideal dan tetap, secara khusus asupan pakan
bergizi, bakal membuat kacer dalam situasi fit. Burung yang dalam situasi fit
bisa dilihat secara kasat mata, antara lain sehat, aktif / lincah bergerak,
bulu-bulunya kelihatan bersih dan mengkilap, serta yang secara khusus rajin
bunyi.
Burung yang nafsu makan dan minumnya bagus juga bisa menjadi salah satu
tengara bila situasi fisiknya sedang bagus. Nafsu makan dan minum yang bagus
sekalian mengindikasikan bila burung dalam situasi sehat.
Sebaliknya, bila bulu–bulu kelihatan kusam, kurang aktif, dan jarang bunyi,
tentu ada sesuatu yang kurang ideal. Asupan nutrisinya mungkin kurang komplit.
Solusinya, tambahkan sedikit kroto selama beberapa kali dalam seminggu.
Itulah tahap permulaan dalam merawat kacer muda, serta
bisa diaplikasikan juga untuk kacer yang sesungguhnya sudah jadi namun rusak /
ngedrop.
Dalam seri kedua, penulis akan menerangkan beberapa metode melatih kacer
agar tampil fighter, serta bagaimana mencari setelan khusus untuk kacer laga.